Polling Website

Bagaimana Keakuratan Informasi yang tersedia ?

Artikel Terakhir

Calendar

« Mar 2024 »
M S S R K J S
25 26 27 28 29 1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
31 1 2 3 4 5 6

Statistik Website

mod_mod_visitcounterVisitors Online2
mod_mod_visitcounterHits273149
mod_mod_visitcounterToday138
mod_mod_visitcounterYesterday297
mod_mod_visitcounterThis week1346
mod_mod_visitcounterThis month8334
mod_mod_visitcounterAll days178884

TEKNIK BATUK EFEKTIF DAN ETIKA BATUK YANG BENAR


TEKNIK BATUK EFEKTIF DAN ETIKA BATUK YANG BENAR
 
Vina Puji Rahayu - RS Jiwa Prof. Dr. Soeroyo Magelang
 

Keracunan makanan basi dapat disebabkan oleh makan-makanan yang terkontaminasi. Hal Ini karena ketika menyimpan makanan kemungkinan terdapat bakteri yang tumbuh sehingga dapat menghancurkan makanan. Jika makanan dimakan dan masuk ke saluran pencernaan maka tubuh bisa terkena bakteri E. Coli, salmonella, botox, campylobacter dan listeria. Apabila kita mengalami keracunan makanan kita harus bisa mengenali gejalanya seperti perut kembung, mual dan muntah serta diare. Ketika sedang mengalami keluhan karena makanan basi kita harus bisa menanganinya secara tepat agar tidak menimbulkan bahaya bagi kesehatan. Berikut ini terdapat beberapa langkah penanganan awal ketika anda mengalami keracunan akibat makanan basi, antara lain:

1. Cukupi Kebutuhan Cairan Tubuh

Diare dan muntah akibat dari keracunan makanan bisa menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan. Anda perlu mengembalikan cairan yang hilang ini dengan minum lebih banyak air untuk mencegah dehidrasi. Selain minum air putih, minumlah minuman elektrolit atau sup hangat untuk mengembalikan cairan dan elektrolit tubuh anda. Minumlah secara perlahan agar tidak mual.

2. Konsumsi Makanan Yang Tepat

Ketika gejala keracunan muncul, anda disarankan untuk tidak memakan makanan apapun selama beberapa jam. Setelah anda merasa nyaman, cobalah makan makanan yang mudah dicerna seperti makanan yang rendah lemak, rendah serat tanpa banyak rasa tambahan. Beberapa contoh makanan tersebut adalah bubur, kentang,pisang dan madu. Anda juga harus menghindari makanan pedas dan berminyak serta makanan dan minuman asam karena dapat memperburuk gejala. Anda juga harus menghindari minuman yang mengandung alkohol,kafein atau susu.

3. Hindari Mengonsumsi Obat Tanpa Resep Dokter

Diare dan muntah pada keracunan makanan adalah proses alami tubuh mengeluarkan racun dari saluran pencernaan. Pada saat mengalami keracunan makanan sebaiknya hindari obat antidiare seperti loperamide. Hal itu karena mengonsumsi obat diare sebenarnya dapat memperparah gejala keracunan. Selain itu gejala diare akibat keracunan makanan tidak selalu memerlukan pengobatan dengan antibiotik. Ini karena antibiotik tidak mengobati keracunan makanan yang disebabkan oleh virus atau parasit. Apabila gejala tersebut memerlukan pengobatan dengan antibiotik maka sebaiknya konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

4. Konsumsi Jahe

Untuk meredakan mual dan sakit perut, cobalah minum air jahe. Air jahe memiliki efek menenangkan untuk saluran pencernaan. Selain jahe, keracunan makanan juga bisa diatasi dengan mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik seperti yoghurt.

5. Cukupi Waktu Istirahat

Ketika keracunan makanan, beristirahatlah yang cukup agar sistem kekebalan tubuh terjaga dengan baik. Sistem kekebalan tubuh sangat diperlukan untuk melawan bakteri penyebab keracunan. Selain itu gejala keracunan makanan juga membuat tubuh terasa lemas sehingga nada perlu banyak istirahat untuk memulihkan energi Anda.

Referensi Artikel:

  1. https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3628357/5-pertolongan-pertama-keracunan-makanan-akibat-makanan-basi
  2. https://www.orami.co.id/magazine/keracunan-makanan-basi/
  3. https://www.harapanrakyat.com/2020/12/pertolongan-pertama-keracunan-makanan/
  4. https://www.sehatq.com/artikel/makanan-basi-bisa-menyebabkan-keracunan-ini-tanda-dan-cara-mengatasinya
  5. https://www.brilio.net/creator/5-pertolongan-pertama-untuk-mengatasi-keracunan-makanan-basi-b528e9.html

Berita Terkait : Info Kesehatan

Copyright © 2019 - Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kota Lhokseumawe